Sinopsis :
Selain mengajak untuk menyucikan jiwa, dwilogi Ketika Cinta Bertasbih ini menyadarkan apa makna prestasi yang sesungguhnya. Novel yang dahsyat dn benar-benar berbeda !” (Ishak Ibrahim Hasan, Sastrawan)
“Inilah novel yang mencerahkan. Luar biasa! isinya saya rasakan begitu kuat memotivasi pembaca untuk berani hidup mandiri, untuk tidak mudah menyerah, untuk terus maju meraih anugerah Allah.” (Sarwedi Hasibuan (Mahasiswa Program Pascasarjana University of Malaya)
“Dwilogi Ketika Cinta Bertasbih ini tidak sekadar novel romantis, ini juga novel fikih yang ditulis dalam alur cerita yang tak mudah ditebak. Kang Abik melakukan terobosan baru menjelaskan kaidah-kaidah fikih melalui novel. Salut ! (KH. Mifdhaul Muthahhar (Ketua IKADI & Pengasuh Ponpes Al Hikmah)
0 komentar:
Posting Komentar